Dentang Jam Berbunyi Pukul Tiga Pagi

Dentang jam berbunyi pukul tiga pagi. Kentara ada kikuk yang siap berkikuk di masa satu dekade beranak pinak tujuh tahun lalu. Ganjil, terhitung tujuh belas tahun. Aku belum mengerti apapun kecuali tunduk pada aturan yang menahun. Ibu menyetel alarm untuk terbangun.
Dentang jam berbunyi pukul tiga pagi. Barangkali kikuk sudah tidak berjaya lagi di eranya kini. Aku sedikit mengerti. Kikuk tak lagi berfungsi. Ibu menyetel alarm pada jam yang lebih canggih.
Dentang jam berbunyi pukul tiga pagi. Tidak seperti Cinderella yang beringsut dini hari, Ibu beringsut dari alam mimpi pada seperempat pagi. Aturan menahun yang tak pernah berganti. Kini Ibu menyetel alarm dengan kecanggihan yang semakin canggih.

Jember, Oktober 2015


Sajak untuk Ibunda saya yang selama tujuh belas tahun ini selalu mengurangi jatah waktu tidurnya hanya untuk 'menyekolahkan' saya hingga detik ini. Ibu, aku bangga! Satu kalimat tanya yang selalu tersimpan dibenak saya dan (mungkin) saya tidak memerlukan jawaban dari pertanyaan ini sebab saya sudah pasti tahu jawabannya, "Ibunda, apakah kau tidak merasa lelah?" Terimakasih, Ibu. :')