... Aku mengalami kegilaan sendiri dalam dunia yang semakin canggih ini. Merasa diri semakin menunggal dalam lingkup yang justru orang lain bisa saling bersapa dengan mudahnya. Mendua. Bahkan beramai-ramai dalam jejamak yang tak terhitungkan oleh jemari.
Kawan atau apalah itu yang biasa orang sebut sebagai sahabat ataupun pujaan hati, terkadang aku merasakan kehadiran mereka hanya sebagai manekin-manekin yang diprogram oleh mesin-mesin yang canggih. Katanya 'sih' berjejaring sosial. Saling tahu, tapi tak saling peduli.
Bandingkan saja, bukankah sapaan apakabar pada "chat" jauh lebih baik dari sekedar saling memposisikan diri dengan ungkapan yang begitu panjang lebar pada kolom "status"?! Bagaimana aku tidak semakin gila dalam kebenaran sepi yang dirubung keramaian. Ini benar-benar gila! -STS-